Monday, December 14, 2009

BANG BANG YOUR DEAD(PROMOTION) :D

INGAT untuk nonton BANG BANG YOU’RE DEAD Hari Jumat/Sabtu, 18/19Des, pukul 19.30 wib, di sekolah acting SAKTI ACTOR STUDIO (Eka Sitorus). Jl. Mt. Haryono 2, Pancoran - Tebet, Jakarta Selatan (Belakang Dunkin Donut - Setelah Superindo - Sebelum Gelael Tebet).

PERTUNJUKAN INI TIDAK DIPUNGUT BIAYA / FREE OF CHARGE / GRATIS bagi penonton UMUM maupun pementasan khusus untuk SMU-SMU yang berminat.

Thank You
Let’s Stop Bullying


















SUARA – SUARA YANG BERKUMANDANG DI
BANG BANG YOU’RE DEAD

Keadaannya sudah seperti orang-orang Roma yang mabuk menyoraki pukulan dan tusukan yang dilakukan para gladiator terhadap budak-budak dan sesudah itu melemparkannya ke dalam kandang singa. Demikian, anak-anak yang menyaksikan seorang anak dipukul dan ditendang di sekolah waktu jam istirahat. Terjadi setiap hari dan banyak yang tidak mengerti kenapa bisa terjadi.

William Mastrosimone, seorang teaterawan terkenal dunia, rupanya sudah bergumul dengan masalah ini sejak tahun 1994, tentu ada penyebabnya? Tentu ada yang memicu mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Apakah karena anak-anak ini lemah sehingga mudah bagi yang dewasa untuk memukul, mendorong, memuruk, bahkan menginjak-injak mereka? Apakah karena anak-anak yang lemah ini melakukan sesuatu sehingga membuat yang dewasa memukul, mendorong, memuruk, bahkan menginjak-injak mereka? Apakah karena yang lemah sudah mengundang perlakuan itu sejak mereka datang ke sekolah padahal tidak melakukan apa-apa? Tentu ada penyebabnya? Oh, mungkin kekerasan di Film-film dan televisi? Oh, mungkin karena kekerasan di rumah tangga mereka sendiri sehingga dilampiaskan di sekolah? Banyak teori penyebab, tapi tidak ada teori penanggulangannya.

Untuk mengkonfrontasi langsung masalah ini, William Mastrosimone, kembali ke panggung, dia menulis sebuah naskah baru tahun 1998 untuk Humana Festival di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat berjudul Bang Bang You’re Dead, kisah yang diilhami dari peristiwa seorang anak yang bermasalah bernama Kip Kinkle, yang membunuh orang tuanya di Springfield, Oregon in November, 1998 dan setelah menginap satu malam dengan mayat mereka, esoknya dia pergi ke sekolah dan membunuh dua teman sekelasnya lalu melukai 25 siswa lainnya. Bang Bang You’re Dead di mulai setelah pembunuhan, ketika siswa yang sudah dibunuh ini datang menghantui si pembunuh, menuntut dia untuk menjelaskan kenapa mereka di bunuh, kenapa dia melakukan tindakan kriminal yang mengerikan ini. Mastrosimone menggambarkan Joshua, sebagai pemuda bermasalah yang memanipulasi orang tuanya untuk selalu membelikan dia barang-barang berharga, termasuk senjata. Joshua pintar bermain bola dan pernah punya pacar, tetapi dia juga pernah di pukuli dan didorong, ditendang oleh teman-teman sekelasnya dan juga dimanja orang tuanya yang mengeluh: “Kami sudah memberikanmu hidup yang nyaman, tapi sebenarnya kami lebih memberi makan nafsumu saja.” Lama-kelamaan Joshua terpengaruh oleh realita kekerasan, video games, lagu-lagu yang vulgar dan film-film kejam, dia benci pada mereka yang sukses. Dia mulai mendengar suara-suara sumbang dalam dirinya. Suara itu berkata: “Memiliki senjata akan memberi dia status dan rasa hormat yang tidak dia miliki sebelumnya.

Tapi kekuatan itu kosong dan dia semakin terpuruk ke dalam dunia fantasi. Karena semakin terisolasi hidupnya dan merasa sendiri, dia melepaskan ikatan itu dengan satu-satunya cara yang dia tahu: kekerasan. Ketika pertunjukan berakhir, dia duduk sendiri di penjara, sadar atas kejahatan yang sudah dilakukannya dan sadar kalau dia tidak dapat lagi memencet tombol “restart”

Naskah ini sudah diproduksi di mana-mana di seluruh dunia, dimaksud untuk memulai sebuah dialog tentang kekerasan di sekolah dan rumah tangga. Syarat utama pertunjukannya harus diakhiri dengan dialog bersama penonton.

Walaupun demikian, kekerasan tetap saja berlangsung, William Mastrosimone berkata: “Kita sering menganggap enteng kasih sayang, kebersamaan, dan toleransi dan lupa kalau orang tua kita sudah menderita untuk itu ketika mereka berusaha menerapkannya. Kita tidak berusaha keras menekankan nilai-nilai kasih sayang, kebersamaan, dan toleransi itu tetapi malah membiarkan anak-anak kita hidup dalam dunia kekerasan. Sekarang kita sedang menerima ganjarannya.”

Saksikan pementasannya di SAKTI ACTOR STUDIO.
Bagi SMU-SMU yang berminat untuk menyaksikan pertunjukan ini, silahkan hubungi SAKTI ACTOR STUDIO untuk mengadakan pementasan khusus.

Perlu diketahui, Sakti Actor Studio hanya bisa memuat 100 penonton setiap pementasannya.

PERTUNJUKAN INI TIDAK DIPUNGUT BIAYA / FREE OF CHARGE / GRATIS bagi penonton UMUM maupun pementasan khusus untuk SMU-SMU yang berminat.

Informasi tentang SAKTI ACTOR STUDIO dapat di lihat di www.saktiaktorstudio.org, atau di Groups di FACEBOOK ini.

event ini sampai dengan 16 Januari 2009 setiap Jumat dan Sabtu.

thankyouuu :)

No comments:

Post a Comment